Jadi, apakah Canon EF 75-300mm f/4-5.6 III USM adalah lensa terburuk dalam jajaran Canon, atau pilihan yang layak untuk harganya? Sebagian fotografer menyarankan Anda untuk tidak mendekati lensa ini. Sebagian lagi bersikeras bahwa ini semua tentang mengetahui cara menggunakannya. Jadi, pendapat mana yang harus Anda percayai?
Dalam artikel ini, kami akan menyelidiki hal-hal yang baik, buruk dan yang benar-benar jelek dari EF 75-300mm f/4-5.6 III USM Canon yang sudah lama dikenal, untuk membantu Anda memutuskan, apakah lensa ini layak menjadi zoom telefoto dalam kit Anda.
Spesifikasi dan Pembuatan
Lensa EF 75-300mm adalah lensa anggaran, jadi, tentu saja, lensa ini hampir seluruhnya terbuat dari plastik. Namun demikian, lensa ini memiliki cincin dudukan logam yang terasa lebih tahan lama daripada dudukan plastik.
Dengan bobot 16,8 oz (480g), lensa ini bukanlah lensa terberat di pasaran, tetapi dengan adanya dudukan logam, lensa ini terasa aman.
Pada ukuran biasa, lensa ini berukuran 2,8 x 4,8″ (71 x 122mm), jadi Anda pasti bisa merasakannya pada kamera Anda. Panjang ekstensi penuh maksimum adalah 7,78″ (197,5mm), yang mungkin lebih panjang daripada tangan Anda.
Mari Kita Jelaskan Namanya
Canon EF 75-300mm f/4-5.6 III USM adalah nama yang panjang dan rumit. Bahkan, sepertinya semua nama lensa penuh dengan jargon fotografi. Tetapi, setelah kami menguraikan kodenya, kami menyadari bahwa rangkaian huruf dan angka yang panjang itu hanya menjelaskan tentang lensa.
Dalam hal ini, Canon jelas merupakan produsennya. EF adalah singkatan dari dudukan fokus elektro yang menghubungkan lensa ke kamera
Bagian 75-300mm adalah panjang fokus minimum dan maksimum, sedangkan f/4-5.6 adalah kisaran aperture, atau seberapa lebar lensa bisa terbuka untuk memungkinkan masuknya cahaya yang lebih banyak atau lebih sedikit. Dalam kasus kami, f/4 adalah yang terlebar yang bisa dibuka pada 75mm, jadi di-zoom sepenuhnya, dan f/5.6 adalah yang terlebar pada 300mm, atau di-zoom sepenuhnya.
Terakhir, III berarti ini adalah versi ketiga lensa, dan USM adalah motor ultrasonik mikro yang mengontrol fokus otomatis.
Lensa Zoom Telefoto
Kebingungan sering terjadi di antara para fotografer baru apabila menyangkut lensa telefoto dan zoom. Jadi, apa arti kedua istilah tersebut?
Lensa telefoto memiliki jangkauan yang panjang dan memungkinkan Anda memfokuskan pada subjek yang jauh. Lensa telefoto sedang akan memiliki panjang fokus antara 60 dan 200mm, dan super telefoto melampaui 300mm.
Lensa telefoto bisa merupakan lensa prima, yang berarti bahwa lensa ini memiliki panjang fokus tetap, atau dapat bergerak melalui kisaran panjang fokus, dalam kasus lensa zoom.
Seperti yang bisa Anda lihat dari namanya, aplikasi Canon EF 75-300mm adalah lensa zoom dengan panjang fokus yang berkisar dari 75mm hingga 300mm.
Fokus Otomatis dan Manual
Fokus otomatisnya tepat apabila digunakan pada ujung bawah kisaran, tetapi akan mengalami kesulitan apabila Anda bergerak melampaui 200mm. Itu berarti, Anda mungkin ingin beralih ke fokus manual jika subjek Anda jauh.
Terdapat sejumlah keluhan bahwa micro USM agak berisik, dan inilah salah satu alasan mengapa banyak penggemar yang tidak menggunakannya untuk pekerjaan video.
Stabilisasi Gambar
Alasan lain mengapa lensa ini bukan yang terbaik untuk perekaman video, yaitu, kurangnya stabilisasi gambar.
Meskipun hal ini tidak terlalu penting pada 75mm, namun hampir tidak mungkin untuk mengontrol goyangan kamera apabila di-zoom ke 300mm. Namun demikian, ada cara untuk mengatasi masalah ini.
Solusi yang paling jelas adalah menggunakan tripod, dan ini menjadi sangat penting apabila bekerja pada 200-300mm. Pilihan lainnya yaitu, membidik gambar diam dengan kecepatan rana yang pesat, misalnya, 1/125 detik, atau bahkan 1/500 detik. Jika Anda sedang bepergian dan tidak ingin membawa tripod, menggunakan kecepatan rana pesat bisa meminimalkan desak-desakan.
Mekanisme Zoom
Apabila menyangkut soal zoom, Anda mungkin perlu mengerahkan sedikit tenaga untuk membuatnya bekerja, dan jika Anda mencoba menggerakkannya secara perlahan-lahan dan hati-hati, ini bisa cenderung lengket. Tetapi, jika Anda memutar laras secara cepat, Anda akan mendapati bahwa gerakannya jauh lebih mulus.
Memang benar, bahwa Anda juga akan mendapatkan sedikit aberasi kromatik pada jarak yang lebih jauh, tetapi lensa ini menghasilkan gambar yang indah dan jernih antara 75-135mm, khususnya jika Anda melakukan stop down ke f/4.
Bokeh
Anda bisa mendapatkan bokeh lembut apabila menggunakan EF 75-300, tetapi, sekali lagi, Anda harus tahu cara bekerja dengan lensa ini.
Saran terbaik saya adalah untuk memastikan bahwa Anda telah menyisakan ruang yang cukup antara subjek dan latar belakang. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan latar belakang yang diburamkan dengan baik dengan subjek yang terfokus di latar depan.
Kualitas Gambar
Lensa ini berakar dari tahun 1990-an ketika Canon mendesainnya sebagai lensa telefoto hemat untuk kamera film. Itu berarti, lensa EF 75-300mm akan pas pada kamera full-frame serta kamera dengan sensor krop.
Namun demikian, Anda mungkin akan menemukan beberapa vinyeting apabila Anda menggunakannya pada kamera full-frame. Untungnya, tidak banyak yang terjadi pada kamera sensor krop, yang bisa menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan.
Jika Anda Memiliki Anggaran Terbatas
Tidaklah adil untuk membandingkan Canon EF 75-300mm dengan lensa telefoto/zoom yang jauh lebih mahal. Lensa ini tidak bisa dan tidak bisa menyamainya. Namun demikian, tidak semua orang mampu membeli lensa yang luar biasa, jadi kita perlu mempertimbangkan apakah lensa ini memberikan hasil yang sepadan dengan harganya sebagai lensa anggaran.
Anda bisa membelinya baru atau yang sudah diperbaharui sebagai lensa tunggal, dan sering kali lensa ini disertakan sebagai bagian dari satu paket. Jadi, jika Anda baru saja memulai perjalanan fotografi Anda dan menginginkan lensa telefoto yang murah untuk memulai, maka lensa ini bisa menjadi pilihan yang masuk akal.
Banyak pemula yang tidak peduli dengan hal-hal kecil yang menjadi obsesi para fotografer profesional. Saat ini, Anda mungkin hanya menginginkan lensa yang terjangkau yang memungkinkan Anda untuk mendapatkan bidikan close-up yang indah dari hewan peliharaan kesayangan Anda atau satwa liar di kebun binatang.
Dan, apabila Anda memotret dalam cahaya yang bagus, menggunakan kecepatan rana yang pesat, niscaya Anda dapat menghasilkan bidikan kehidupan alam liar yang layak serta sejumlah gambar potret wajah yang mencengangkan.
Lensa Untuk Kondisi yang Kasar
Saat lain Anda mungkin akan senang memiliki lensa murah adalah selama ekspedisi ketika kondisinya bisa menjadi sulit.
Mungkin Anda menghabiskan banyak waktu di pantai, atau Anda merencanakan liburan di lokasi yang agak sulit dijangkau? Anda masih ingin mengabadikan gambar-gambar tersebut, tetapi apakah Anda ingin mengambil risiko dengan lensa yang mahal?
Beberapa fotografer senang menggunakan model Canon khusus ini ketika mereka ingin memotret matahari terbenam, foto bulan dan potret di pantai. Dengan begitu, mereka dapat memperbesar chamois pada singkapan berbatu atau memotret burung flamingo di danau, tetapi tidak akan terlalu menangis jika lensa terbentur dalam perjalanan.
Namun demikian, harap diingat, bahwa lensa ini tidak tahan terhadap cuaca.
Kesimpulan
Jadi, ketika Anda melihat Canon EF 75-300mm f4-5.6 III USM dalam bundel Anda berikutnya, atau jika ada yang sedang diobral, haruskah Anda membeli lensa ini?
Banyak pemula akan mendapatkan penggunaan yang memuaskan selama beberapa tahun sebelum meningkatkan ke model yang lebih baik, tetapi lebih mahal.
Pada akhirnya, saya harus mengatakan bahwa keputusannya bergantung pada tiga hal: Anggaran Anda, bagaimana Anda ingin menggunakannya, dan apakah Anda siap untuk mempelajari cara mengambil foto yang sukses dengan lensa ini.
Saya mengundang Anda untuk melihat beberapa artikel saya yang lain. Kami memiliki sesuatu untuk semua orang, apakah Anda tertarik pada audioatau kamera dan lensa. Alternatifnya, jika Anda lebih suka ulasan video, silakan lihat di Saluran YouTube.
Tautan Produk
Di bawah ini, Anda akan menemukan semua item yang disebutkan dalam artikel ini.